Rabu, 05 Juni 2013

Greyson Chance

Hi Guys!

Sebenernya mau ngepost tentang kegiatan kegiatan di sekolah, berhubung fotonya belum di-copy, jadinya males juga.
jadinya, berhubung karena jumat nanti ada ulangan semester, ngepost tentang Greyson Chance ya! apa hubungannya coba, ulangan ama greyson chance?

Greyson Michael Chance lahir pada 16 Agustus 1997 di Wichita Falls, Texas, dan sekarang tinggal di Edmond, Oklahoma.Dia merupakan anak termuda dari Scott dan Lisa Chance; dia memiliki kakak berumur tujuh-belas tahun, Alexa, dan abang berumur Dua-puluh tahun, Tanner, mereka berdua juga dapat bermain musik.Chance mulai bermain piano saat berumur 8 tahun dan telah tiga tahun les piano; bagaimanapun, dia tidak memiliki latihan vokal yang khusus.


Sampul video Chance "Paparazzi" diperlihatkan di Youtube, pada 26 April, 2010, dan hampir dua minggu video itu masih rendah penonton. Paling tidak dua situs sosial, GossipBoy.ca dan reddit.com, menerbitkan videonya pada 10 May 2010. Ellen DeGeneresyang melihat itu pertama kali setelah kakaknya, Tanner Chance, menulis pada pemirsanya menyarankan agar menonton video tersebut. Video itu kemudian mendapatkan kira-kira 10,000 penonton ketika DeGeneres melihat itu pertama kali; ketika menjelaskan alasannya untuk menamakan label record terbarunya "eleveneleven", dia terdaftar sebagai salah satu fakta yang dia pertama sekali melihat Paparazzinya Chance pada 11 May, Yahoo! Music melaporkan: "Semenjak tulisan ini diluncurkan, video telah melebihi 36,000 penonton sejauh ini, dan dia telah di undang untuk tampil pada The Ellen DeGeneres Show.
Pada 12 May, 2010 Greyson Chance tampil dan berwawancara serta menampilkan "Paparazzi" untuk Ellen di Los Angeles. Ini disiarkan pada 15 May 2010. Selama wawancara, Chance mendapatkan panggilan telepon dari Lady Gaga,yang anak lelaki itu mengatakan bahwa dia merupakan "inspirasi terbesarnya".Penampilan pertamanya pada Ellen diikuti dengan penampilan keduanya, pada 26 May 2010, yang dimana Chance menampilkan lagu orisinalnya "Broken Hearts", dan menerima hadiah $10,000 (Rp 88,000,000) serta Piano baru Yamaha karena berhasil memenangkan kontes Ellen's Wonderful Web of Wonderment dan diumumkan sebagai artist pertama yang akan masuk label rekord terbarunya eleveneleven. Chance sekarang telah memiliki banyak fans baik diFacebook maupun di Twitter. Dia merupakan musisi ke-28 yang memiliki pelanggan terbanyak di YouTube, dengan 286.000 pelanggan dasar, pada 3 Januari 2010. Greyson Chance juga tampil di "We Day" (yang juga dikenal sebagai "Me to We Day 2010") di pusat kota Toronto pada Pusat Penerbangan Kanada, dimana dia menampilkan "Can't Love, Can't Hurt" oleh Band Augustana.


Senin, 27 Mei 2013

Safe and Sound

Karena gue suka banget sama ini lagu, jadi gue post aja ya!

judulnya "SAFE AND SOUND". dinyanyikan oleh Taylor Swift Ft. The Civil Wars. lagu ini merupakan soundtrack film The Hunger Games, dan begitu denger lagu yang dicover sama kakak kakak (sok akrab gue :D) dari Jayesslee, gue langsung jatuh cinta ama ini lagu....
dengerin aja yah! ini liriknya,

"Safe & Sound"
(feat. The Civil Wars)

I remember tears streaming down your face
When I said, "I'll never let you go"
When all those shadows almost killed your light
I remember you said, "Don't leave me here alone"
But all that's dead and gone and passed tonight

Just close your eyes
The sun is going down
You'll be alright
No one can hurt you now
Come morning light
You and I'll be safe and sound

Don't you dare look out your window, darling,
Everything's on fire
The war outside our door keeps raging on
Hold on to this lullaby
Even when music's gone
Gone

Just close your eyes
The sun is going down
You'll be alright
No one can hurt you now
Come morning light
You and I'll be safe and sound

Oooh, Oooh, Oooh, Oooh
Oooh, Oooh, Oooh, Oooh
La La (La La)
La La (La La)
Oooh, Oooh, Oooh, Oooh
Oooh, Oooh, Oooh, Oooh
La La (La La)

Just close your eyes
You'll be alright
Come morning light,
You and I'll be safe and sound...

Oooh, oooh, oooh, oooh oh oh. [repeat 'til fade]

videonya nyusul ya! see ya!


@andiiinn_ 

Jumat, 24 Mei 2013

Our Sky*3


CHAPTER TWO -A-

‘firasat gue atau emang itu bener?’

@sorenya, di rumah ify&iyel

“Loe kenapa neng? Bingung bener?” suara tersebut menghentikan gerakan cepat ify yang pindah dari kardus ini ke kardus itu

“Nyari tas gue,” jawab ify pendek sambi terus pindah kardus

“Ini juga tas, itu juga tas, lah ini juga tas. Tapi ini loe pake ke sekolah sih, tas loe yangmana lagi?” tanya septian sambil ngabsen satu2 tas ify yang berjejer di kamarnya
‘cerewetnya...’ batin ify

“Tas gue yang dikasih sama si itu...nah! itu dia! Rabun banget gue sampe ngga ngeliat ini tas! Loe berdua ikut ngga?”

“Emangnya loe mau kemana?” tanya rio sambil ngeliatin ify yang sibuk masukin hp, dompet, ipod+headset dan notebook+pulpen ke tasnya

“Ga tau, yang jelas iyel ngajakin gue jalan bareng ya lain juga!” kata ify sambil make gelang warna coklat yang ada inisial huruf I warna silver

“Ikut yuk,yan!” ajak rio

“Yaudah loe du.....”

“Woy fy! Buruan!” teriak iyel nyaring dari bawah

“Iya ini gue turun iyel,” kata ify dan langsung nutup pintu kamarnya dan ngunci dari luar, gak sadar kalo rio dan septian masih didalam

-:-

“Loe ngajakin gue jalan sama temen2 loe yang masng2 udah punya boncengannya ndiri, gue tau kalo gue itu jomblo yel! Tapi kan nggak gini juga kale...” cercos ify

“Bawel loe! Makanya jangan kelamaan ngejomblo! Noh, alvin gak ada tebengan!” kata iyel sambil nunjuk alvin yang masang headset di kupingnya

“Eh, bukannya yang ngejomblo itu kak cakka? Ecieeee....gue emang lagu nungguin pj nih,” ledek ify sambil ngeliat cakka dan agni yang boncengan berdua

BRUMM...BRUUUMMM....BRRUUUMMMM!!!!!!!!!!!!!! iyel langsung ngegas motornya kenceng2 di deket ify. Ify yang kaget langsung loncat dan lari kearah motornya alvin yang sama sekali gak nyadar situasi

“Iya iya iya iya gue naik....sadis loe!” gerutu ify kesal

“Loe sadis bener yel sama ify!” kekeh cakka

“Dianya juga sadis sama gue,” balas iyel santai

“Berangkat yuk!” ajak zahra semangat yang disambut anggukan iyel.

“WAIT!” teriak ify nyaring

“Apa lagi seeehh?????!” tanya iyel nggak sabar

“Shilla mana?” tanya ify

“Shilla udah duluan kesana, dia kan selalu on time kalo masalah ginian,” kata cakka rada pelan

“Oh yaudah,” kata ify

“Gitu doang?” tanya iyel. Ify ngangguk. “yaudah, cabuuuutttt.....”

BRUUUMMMMMM...........
.
.
.
.
.
.
15 menit kemudian......
.
.
Kriiiikk....krriikk....kriikkk.....
v( ‘.’ )v
.
.
15 menit kemudian......
<(' .' )>
.
.
Ketika 30 menit telah berlalu.....
.
.
.
<('o'<)(>‘o’)>
.
.
To: VIA!
Vi, gw nebeng kak alvin,
.
From: VIA!
With pleasure J
.
To: VIA!
Tapi dianya kok diem aja?
Gw kikuk nih, ( ्०)
.
From: VIA!
Teriakin di telinganya!
Salam buat rio ya!

‘teriakin di telinganya? Iya apa nggak ya? Nggak sopan sih kalo gitu, tapi udah hampir setengah jam nih,’ batin ify
.
.
.
“KAK ALVIIIIIIIIIINNNNN!!!!!!!!!!!” teriak ify nyaring tepat di telinga alvin

“Woy! Nyante!!!” jerit alvin seketika sambil nyopot headsetnya
(˘~˘) ify langsung mendengus kesal

“Oh, loe mau ikut liat pemandangan cewek nangis?” tanya alvin santai

“Cewek nangis? Siapa?” tanya ify heran

“Shilla lah, siapa lagi?!”

“Kok bisa nangis? Kita mau kemana sih?”

“Kita ngga kemana2 tuh daritadi,”

“Huh!! Kalo gitu mereka kemana?”

“Jenguk rio,”

“Rio siapa?” tanya ify lagi

“Pacarnya shilla,”

“Terus kita disini aja gituh?” tanya ify

“Loe maunya ke?”

“Kalo loe sama sivia biasanya kemana?”

“Ciyus loe mau kesana?”

“Gue nanya kali,”

“Cafe es krim,”

“Traktir gue disana, sekalian ceritain tentang kak rio!”

“Dasar loe –“ “ dengus alvin sambil masang helm nya

BRUUUUMMMM................. suara motor alvin langsung melesat kencang di tengah hari yang mulai mendung. *MG!MulaiAlayNya—“*

“Kita ngikut yangmana?” tanya rio ke septian yang daritadi berdiri dibelakang ify

“Kan loe yang punya urusan sama ify, jadi loe go ke ify, gue go ke kakaknya ify,” saran septian

“Okeoke, trus kita ketemu dimana?”

“Berasa ngedate deh loe ngomong kayak gitu yo, (˘_˘٥)

“Manyun loe manyuuunn!!!!” suruh rio begitu melihat ekspresi septian

“Ntar gue nyusul,ah! Ribet loe,”

“Eeeeeee......” rio langsung narik tangan septian sebelum septiannya lepas landas (?)

“opo maneh to?” tanya septian

“Loe tau gue dimana darimana?” tanya rio rada pelan

“Gue kan udah mati, blutut dan inframerah gue udah ON, nggak kayak loe! :P” septian langsung ngilang

-:-

@iyel dkk + septian

Shilla duduk sambil menggenggam tangan seorang cowok yang berhiaskan (??) kabel2 dan selang.kepalanya berbalut perban. Agni berdiri disamping shilla, sedangkan iyel berdiri di sebrang (?) shilla dan agni. Cakka duduk di sofa biru sambil memainkan bbnya.

“Kan, firasat gue nggak salah!” gumam septian pas ngeliat pemandangan di depannya.

-:-

@the bookers

“the book, cafe kutu buku non cupu, apaan tuh?” tanya ify begitu melihat sebuah cafe yang kira2 bertingkat 3. Di pintu kayunya tertempel banyak kertas2, salah satunya sebuah kertas karton dengan tulisan besar 

“THE BOOK J” dan tulisan tambahan “cafe kutubuku non cupu” warna oren

“Rules,” jawab alvin singkat sambil ngebuka pintu cafe yang luarannya sederhana itu.

“Waw,” gumam ify kagum begitu melihat isi dari the bookers. Sebuah cafe yang terdapat kursi2 yang bernuansa elit, dan meja2 lesehan warna coklat. Pengunjung langsung memesan menu yang disediakan, dan langsung membawanya.

“Menunya ada apa aja?” tanya ify begitu duduk berhadapan dengan alvin. Alvin tidak menjawab dan menyuguhkan sebuah kertas berlaminating bertuliskan “Bookers Menu” ke ify
‘cewek cerewet cowok cuek, anaknya apa?’ batin ify dongkol gara2 dicuekin mulu sama alvin

“Gue pesen capuccino, loe es krim apa?” tanya alvin yang kini bersuara

“Vanilla,” jawab ify singkat. Alvin bangkit dan langsung mendatangi bartender yang menurut ify sudah hapal wajah alvin.

“Berasa ngedate tau, kalo begini suasananya!” ceplos sebuah suara yang langsung membuat mata ify terbelak

“Oh no, kenapa hidup gue gak bisa lepas dari loe? ()” kata ify rada pelan

“Karena gue ditakdirkan bersama loe,” ceplos rio singkat yang langsung bikin ify mendelik

“Apa loe  bilang?” tanya ify yang kini memandang wajah rio dalam2

“fy, masih waras kan loe?” tanya alvin yang diikuti oleh mbak2 pelayan yang bawa sebuah nampan

“Katanya mesen sendiri, bawa sendiri, kok ini dibawain?” tanya ify heran

“Gue kan pake voucher yang gue dapet dengan beberapa syarat khusus,” kata alvin

“Dikirain mas alvin datang sama mas rio mas cakka atau mas gabriel, ini malah sama mbak sivia,” kata mbak2 pelayannya sambil nurunin pesanan alvin ke meja

“Ini? Disamain sama sivia?! Beda jauh!” ceplos alvin

“Iya dong! Secara, gue kan seorang alyssa yang apa adanya, jangan disamain sama sivia yang feminin, tapi gak full feminin,” balas ify sengit

“Yaudah, makasih ya,” kata mbak2 nya sambil pergi

“Rio siapa sih kak? Pacarnya shilla ya?” cercos ify

“Loe kalo nanya satu2,”

“Gue nanya, rio siapa sih?” tanya ify lagi

“Cowok,” jawab alvin singkat

“Ciyusan, nih! Serius dikit bisa nggak sih kak?!” gertak ify

“Rio itu wakil ketua osis, vokalist band sekolah, anggota basket, anggota fotografi jurnalis, ketua club pecinta alam, dan pacarnya shilla,” jelas alvin sambil fokus ke layar bb nya.

“Terus sekarang rio nya dimana?” tanya ify

“RS,” jawab alvin singkat

“Kenapa?”

“Kecelakaan”

“Kritis?”

“Koma,”

“Kecelakaan apa?” ify mulai panas melihat pertanyaannya dijawab setengah2

“Vano kecelakaan pas mau ke minta maaf sama shilla, ada pendarahan di otaknya, sekarang koma, udah non?” jelas alvin masih tetap memandang layar bbnya

“HAH? Vano??!!!” ceplos rio dengan suara triple toa, tepat disamping kuping ify

“Buset! Et dah suara,” kata ify pelan sambil ngusap kupingnya

“Gue minta maaf ke shilla kenapa? Kenapa? Kenapa viinn??!!!!” gertak rio dengan suara super nyaring, tepat disamping alvin yang dengan santainya memainkan bbnya
‘nyadar kek, situ itu bukan manusia, (‘.’)’ batin ify sambil makan es krimnya

“FY!” panggil rio yang bikin ify langsung ndengak

“Tanyain,fy....pleaseee...” ucap rio dengan nada memohon
‘huuufftttthhh...nyusahin loe....’ batin ify


“Emang mereka kenapa?” tanya ify lagi

“Marahan,”

“Kok bisa?” tanya ify, sambil menarik bb alvin dan memegangnya

“Loe kepo banget sih,” kata alvin sengit

“Kak, pernah ngerasain nggak kalo misalnya ada orang yang udah bener2 mau ngomong sama loe, terus loe nya nanggepin cuek kelewatan, atau ngomong panjang lebar tapi sambil mainan gitu?” tanya ify tenang
Alvin terdiam dan menghembuskan nafas panjang

“Mereka itu yoshill, pacaran sejak rio kelas 1 sma, udah sekitar dua tahunan lah. So sweet banget mereka, kadang lebih so sweet daripada gue ama via, tapi akhir2 ini banyak beredar rumor kalo rio itu punya simpanan. Awalnya shilla nanggepinnya tenang, karena agni sivia sama zahra nguatin si shilla. Tapi entah karena apa, tiba2 shilla minta break. Ternyata, menurut via, shilla udah mulai terhasut sama itu rumor gara2 rio akhir2 ini cuek ke dia. So, rio minta maaf ke shilla, tapi di perjalanan, duar! Di geplak inova dia,” jelas alvin panjang lebar

“Waw ! Bisa ngomong juga loe kak, =D” canda ify

Rangkaian film kehidupan mulai tersusun di benak rio, dan soon, ingatannya pulih kembali. Dengan cepat pula, raut wajahnya berubah jahil dan melirik ify

Ify yang dilirik langsung membalas tatapan rio dengan tatapan –apa-loe-lirik-lirik-?!-

“Thanks ify!” rio jalan santai sambil ngejitak kepala ify

“Aw!” jerit ify

“Kenapa fy....”

“Woy tuyul! Loe kemana aja?!” semprot septian sambil ngejitak kepala rio

“Lah, katanya loe punya apa? Blutut atau semacam telepati gitu?” tanya rio

“Sinyalnya kuat kalo buat orang dead, lah elo? Setengah dead!” gerutu septian

“Ikut gue yuk!” ajak rio sambil ngejitak kepala septian, dan keduanya langsung hilang
Ify tersenyum samar melihat rio dan septian yang perlahan menghilang
‘apa mungkin itu elo....?’

Our Sky*2


CHAPTER ONE – MY DESTINATION IS...

“Gue gak tau apa tujuan tuhan nge resending elo ke bumi, yang jelas ada sesuatu yang ngikat loe!” jelasnya. 

“Oya! Loe bisa panggil gue septian. Dan, gue udah mati!”

“Mario. Loe bisa panggil gue Rio,” rio bersandar di pohon rindang di sebuah tempat dan memandang awan yang kebetulan membentuk beraneka macam gambar abstrak. Tatapan matanya miris dan menerawang.

“Gue boleh ikut duduk yo?” tanya septian

“Boleh. Loe kenapa bisa disini sama gue?” tanya rio.

“Takdir.” Jawab septian singkat. Kemudian suasana pun kembali terdiam. Rio dengan tatapan menerawangnya masih terpaku dengan awan, sementara septian terdiam.

-:-

“Kok gue diseret kesini sih?” rengek ify yang daritadi nurut sama agni digeret ke lapangan basket

“Loe, jadi partner gue main voli.” Kata agni santai sambil nunjukin sebuah lapangan voli, yang disebrangnya terdapat cakka dan alvin

APAAA????!!! Loe nyuruh gue apa tadi? ("°͡o°)͡ʃ  “ jerit ify nyaring

“Gak usah pake toa kali,fy! Iya gue nyuruh loe jadi partner gue main voli,” jelas agni

“Ngelawan kak cakka sama kak alvin? ("°͡o°)͡   “ tanya ify pake toa lagi

“Iya, ini kan lagi jam free schedule, bebas lagi! Ayo buruan ah!” ajak agni lagi

“Ag..... ................gue lupa caranya main voli <(' .' )>” kata ify rada pelan

{•̃̾_•̃̾}???” agni langsung naikin sebelah alisnya. “Manyun gue fy! Manyuuunnn.....”

“Heh! Loe jadi ngga?” di seberang lapangan, cakka yang dengan lagaknya sebagai pahlawan ngomong pake double toa

“Jadi dong! Nih, kenalin partner gue! IFY!” suara agni juga pake double toa sambil nunjuk ify yang langsung 
dibikin kaget

“Punya partner main juga loe,” suara cakka langsung ngeremehin agni. “NIH! Partner gue, alvin!” cakka langsung nunjuk alvin yang...

“Niat mau main nggak sih? Udah telinga disumpel pake ipod, kayaknya nggak dengerin omongan banget!” ceplos ify dengan muka polos

“Denger itu apa kata partner gue!˘)” teriak agni dengan bangga

Cakka langsung noleh ngeliat alvin yang beda jauh tampangnya dengan dia. Dia keringetan, alvin masih bisa dibilang higienis. Dia pake baju olahraga, alvin masih pake kemeja osis. Dia ngga pake sedikitpun aksesoris seperti jam tangan, alvin pake jam, ipod, topi, dan dilehernya ada SLR. Dia ngga pake tas, alvin bawa tas kamera. Terakhir, dia dengan posisi siap bertarung, alvin masih dengan posisi istirahat di tempat yang santai sambil ngemut permen.

“Loe niat jadi partner gue ngga sih,vin? Manyun nih gue!” ancam cakka
Alvin menoleh sedikit kearah cakka, lalu memalingkan mukanya. “manyun aja kali,”

“Kak alvin ngga tanding kan? Yaudah loe one by one sama kak cakka aja ya!” suruh ify sambil keluar dari lapangan

Alvin melirik jam tangannya yang menunjukkan jam 8 pagi. Dia langsung ke multimedia, dan ke ruang tempat mic untuk speaker sekolah berada. *ceh,kalimatnya=D*

“Seluruh siswa yang ikut ekskul fotografi dan jurnalistik baik senior maupun junior berkumpul di taman sekolah sekarang. Sekali lagi...”

“Fy, loe kok...”

“SHILLA!” teriak ify dengan double toa nya

Shilla langsung ngelus2 kupingnya. Matanya sembab, hidungnya rada merah, dan hidungnya ngisep ingus mulu. Mirip kayak orang pilek. Penampilannya sedikit terbantu dengan cardigan hitam dan SLR di lehernya. Meskipun rambutnya yang kusut rada mengurangi,

“Loe ikut fotografi,kan? Loe gue cariin tau! Taunya loe udah disini, mana kamera loe?” cerocos shilla

“Gue ditarik sama agni kesini, tunggu bentar gue keatas ambil kamera,” ify langsung ambil ancang2

“Loe ciyusan mau naik ke lantai 4 buat ngambil SLR doang? (゜゜)

“Olahraga dong!! Biar kurusan gue =D”

“Dikurusin apa lagi? Tinggal tulang gitu doang,” gumam shilla

“Ag! Loe ikut jurnalis ngga?!” teriak cakka.

“Ikut, ini mau ambil tas di meja piket,” kata agni santai

“Loe enak banget naroh tas di meja piket! Gue? Naik dulu,” gerutu cakka

“DL loe mah!”

-:-

“Ini sekolah loe,yo? Kok rame gini? Gak belajar ya?? v( ‘.’ )v” cerocos septian

“Kepo loe,ya! Ini mah pasti jam free schedule, guru2 aja belum pada datang” kata rio

“Ooohhh gituu... ^( '-' )^” kata septian lagi

“Eh, itu cakka! Cakka mameennn!!!” teriak rio nyaring.

Cakka tetap berjalan dengan cepat menuju kelasnya untuk mengambil kamera. Lorong2 kelas terasa sepi 
karena semua penghuninya berada di lantai bawah.

“Elo perc.....woy woy!!! Gue belum berenti ngomong !!! eyyy!!!” teriak septian memanggil rio yang udah ngacir buat ngejar cakka

“Cak! Gue kangen elo! Gue perlu bantuan loe! Cak! Loe denger gue gak?!!” rio berusaha mengimbangi jalanannya cakka yang terburu-buru. Meskipun begitu, cakka not responding at all.

Tiba2, cakka berhenti. Ia melirik kebawah. Tali sepatunya terlepas

“Sepatu2, coba alvin ikut! Bakal gue bantai itu bocah berdua!” desah cakka sambil jongkok buat ngiket tali sepatunya.

“Budeg banget loe,kka! (.)” dengus rio

“CAKIIIILLLLL !!!! ” teriak rio nyaring

“Sob, loe percuma deh kayak gitu! Gue bukan kasian sama elo, gue kasian sama pita suara loe,” nasihat 
septian pelan

“Cakka gak bisa liat atau denger kita?” tanya rio polos

“Ya enggaklah,mbak! Kita kan beda alam sama mereka.....” kata septian dengan nada yang berusaha sabar

“Sepi amat, eh, kak cakka loe ngapain disini? Kelas loe bukannya di bangunan sebelah ya?” ify yang baru memasuki lorong sekolah itu langsung berteriak, dan suaranya pun menggema

“Eh, sorri2! (\/) (°_°) (\/)” kata ify pelan begitu melihat dua orang dengan celana jeans dan kemeja yang tak lain adalah rio dan septian. Sementara rio dan septian tercengang

“Huuuuhhh...nyapek2in gue loe fy! _”  dengus cakka kesal sambil jalan nuruin tangga

“Apaan??” tanya ify heran sambil ngeliatin cakka yang jalan dengan cepat

“Dia bisa ngeliat kita?! What??!! (゜゜)

“Loe berdua murid baru ya? Sama dong kayak gue,” kata ify seraya keluar dari kelasnya dengan menenteng kamera

“Hah? Ajib ini kunyil!” ceplos rio pelan

“Gue ify, murid baru juga pindahan dari NY, loe berdua?” ify ngulurin tangannya...
.
.
.
.
Krikk...kriiikk...kriiikkk....
 ( '-')
( ._.)
('-' )
(._. )

“Eh ?? (|l'°_°)” ify jadi kikuk sendiri. ‘ini cowok gue ajak salaman diem aja!’

“IFY! Loe gue cariin dimana2 ternyata disini! Buruan ikut gue!” ucap agni seraya menarik tangan ify

“Eh, elo hobi banget nyulik gue!” ucap ify sambil mengikuti langkah kaki agni yang nampaknya terburu-buru

Keduanya langsung ke taman sekolah yang notabene adalah tempat anak fotografi buat ngumpul. Tapi kali ini, anak jurnalis juga ikut gabung, dan alvin sebagai ketua fotografi dan jurnalis mimpin rapat yang bagi ify adalah rapat dadakan.

Agni langsung duduk lesehan disamping cakka dan nyuruh ify buat duduk disamping shilla. Alvin mimpin rapat hari ini sendirian, kata agni tadi. Soalnya sivia yang notabene adalah ceweknya lagi di luar kota. Yaaa..sudahlah

“Kita ada anggota baru ya?” tanya alvin ramah

“Apaan? _” kata ify seraya memasang kacamatanya

“Loe itu yang diomongin,” kata agni sambil nunjuk alvin

“Loe ikut fotografi juga,fy? Bisa moto loe?” ledek iyel yang berdiri di belakang alvin

“Sok tau banget gue ikut fotografi,” balas ify cuek

“Artinya jurnalis? Bisa nulis emang loe?” ledek iyel lagi

“Kepo loe!” iyel langsung diem, sementara murid2 yang lain malah cengengesan gak jelas

“Loe anak baru disini, kenalin nama loe dong!” pinta zahra langsung

“Alyssa, panggil aja ify, kelas XI IPA 4, pindahan dari NY, adiknya gabriel.” Ify memperkenalkan dirinya dengan singkat

“Kalo gitu selamat bergabung ya! ..................”

-:-

@masih di taman, setelah rapat

 “Di sekitar gue orang pacaran semua nih?” tanya ify sambil ngelirik satu persatu teman barunya
Semuanya saling melirik satu sama lain

“Ciyusan nggak?” tanya ify lagi

“Gue pastinya sama zahra, alvin sama sivia, rio sama shilla, kalo cakka....kayaknya dia lagi pdkt sama agni 
deh!” kata iyel usil

“Ngomong gitu lagi gue geplak loe kak!” ancem agni

“Geplak kalo berani!” tantang iyel

PLETAK!

“AAWWWW!!!!!!!” jerit iyel kayak anak kecil

“Untung gue masih baik untuk ngga menggeplak kepala loe,” kata agni sambil ngusep2 tangannya yang dia pake buat ngejitak iyel

“Kalo gitu gue tunggu pj nya kak cakka sama agni aja deh! Kak rio siapa?” tanya ify

“Ya cowok gue lah fy,” kata shilla dengan pandangan nanar. Semuanya pun terdiam ketika melihat ekspresi shilla yang menunjukan tanda2 ingin menangis

“Eh ada paman es kelapa! Gue mau,ah! Gue kesana ya!!” ify langsung berdiri dan ngedatangin paman2 penjual es

“Adek loe 11-12 aja sama loe,yel! Bawelnya persis,” komentar agni

“Gue? Bawel? Darimana coba? Yang ada gue itu anaknya rajin pandai tidak som....”

“Jenguk rio nyok!” potong alvin singkat, dengan muka polos

“Asem loe,” gumam iyel

“Okeh! Gue ikut!” kata shilla semangat

“Ngumpul di rumah gue ya, jam 4”

-:-

Ify berjalan memasuki kamarnya yang masih tergolong berantakan ini. Kardus2 masih bertumpukan di pojok kiri kamar, dan koper2 masih menumpuk di dekat lemari

“Huuuhhh...gue emang suka bersih2, tapi gue lagi gak mood...” desah ify seraya merebahkan dirinya di tempat tidur

“Woy neng elis! Singkirkan rambutmu yang tajam itu dari kaki atau lebih tepatnya paha mulus saya!!!” sergap seorang cowok dengan lantang

“Eiiissh...loe cepet banget naek keatas yel! Pake pintu doraemon loe?” ify tidak menghiraukan kata2 cowok tadi, malah terus merem

“Wwkwkwk!!! Loe emang bawelnya berlebihan ya?! Bagi ke abang gue dong!” kikikan cowok lain membuat ify langsung terbangun dari tidurnya

“Hah?” ify, dan dua cowok tadi langsung terkejut

“AAAAAAAAAAAaaaaaaa............!!!!!!!!!!!!!!!!!”

 “Eiiittsss...husssshh...jangan teriak2 ntar bisa berabeee....” seru rio sambil membekap mulut ify dengan tangannya yang dibalut perban

“Mmmpphh...bpmmhhh...”

“Kenapa fy?” tanya iyel sambil membuka pintu kamar ify tanpa ngetok

“Waaa...!!!” teriak ify lagi .“ ) elu buka pintu kagak ngetok yel!” ify langsung berbalik dan menatap wajah iyel. “Fyuh! Relax fy, it’s just a dream,” gumam ify lagi sambil mencoba mentralkan wajahnya

“Kak ifyy...... \(´`)/” deva langsung nyelonong masuk dan langsung nubruk dan meluk ify kenceng2

“Gue kangen elo, gue kangen suara cempreng loe, gue kangen traktiran loe, gue kangen rambut loe, gue kangen...” pandangan ify berubah gugup ketika melihat dua cowok yang ada di mimpinya tadi sedang duduk diatas lemarinya

“Mmmm...” ify menimbang nimbang (?). ‘kalo gue bilang ada dua cowok yang semula ada di mimpi gue dan bekap mulut gue sekarang duduk pewe di atas lemari gue gimana ya?’

Ify mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan. Hingga pandangan matanya terhenti pada sarang laba2 diatas rak bukunya. Tapi, bukan itu yang ify perhatikan. 2 cowok yang awalnya duduk diatas lemarinya, kini sedang ngikik dengan puas diatas rak bukunya. ‘gue kudu bangun,’ batin ify

“Loe jerit gara2 liat laba2? Ah elu payah fy! Denger2 loe ikut anak jurnalis lagi! Dah parah! Pelantikannya beeehh...mantap!” cerocos iyel

“Gue gak liat sarang laba2nya, yel...” ucap ify pelan

“Terus loe liat apaan kakakku sayooonng...??? liat jaringnya, bukan laba2nya?” tanya deva gemes. Ify terdiam sesekali melihat dua cowok yang ada di kamarnya. ‘loe berdua serius gak liat dua manusia duduk pewe diatas rak buku?’ tanya ify dalam hati.

“Bener kan kata gue, manusia itu seenggaknya manusia yang masih waras itu nggak bisa ngeliat kita!” jelas septian

“Terus, kenapa itu kunyil bisa liat kita?” tanya rio dengan muka polos sambil nunjuk ify pake jidatnya

“Asem loe ngatain gue kunyil! Dasar kunyuk!!!” semprot (?) ify nyaring

“Loe ngomong sama siapaaa???” tanya deva

“Hehe . drama! Peace ! kita damai! Gue latihan drama! Iya, drama! Eh, teater teater, tapi lebih tepatnya drama! Iya :D” kata ify dengan senyum yang dibuat buat

“Wuakakakakakkkk!!! Weeee..... :P” ledek rio ke ify

“Gue juga gak tau itu kunyil bisa liat kita kenapa! Hidup setengah alam kali dia (¬˛¬͡)” pikir septian

‘asem loe! Awas ya! Udah masuk tanpa diundang lagi! Ngeselin!’ ucap ify dalam hati, sambil mendorong iyel dan deva keluar dari kamarnya. Pas iyel dan deva sudah bener2 nggak keliatan, barulah ify langsung menutup pintu dan menguncinya. Tapi, ketika berbalik..........ruangan kosong...?

Ify berjalan sedikit demi sedikit sambil mengitari seluruh penjuru kamarnya, berharap dua orang tadi sudah hilang dan dia tidak lagi bermimpi. Tapi....

“WUUUAAAAA !!!!! \(°°)/” tiba2, rio dan septian langsung muncul di depan ify

“DasarLoeKunyukAsem! Eh copot! Nah kan gue latah! Asem loe ! dasar kunyuk!!!” cerocos ify cepat

“Yang loe bilangin kunyuk itu seharusnya rio, bukan gue!” seru septian sewot

“Mana gue tau nama loe berdua!” kata ify lagi

“Septian.” Ucap septian sambil ngulurin tangan ke ify

Ify melongo. Dilihatnya baik2 cowok didepannya. Badan jangkung tinggi yang proposional. Wajahnya putih dan sedikit pucat. Celana jeans hitam dan kemeja warna putih plus sepatu kets hitam. Ia langsung mengedarkan pandangan matanya dan menemukan cowok lain yang sedang duduk diatas meja belajarnya. Ify melirik kacamatanya yang tergeletak diatas kasur dan langsung menyambarnya
Semuanya diem. Dua cowok tadi gak ada ngomong sama sekali apalagi ify yang masih kaget. Dipakainya kacamatanya dan...

“Udah jelas liatnya? Mata loe minus berapa sih? Kecil2 udah rabun!” cowok yang memperkenalkan diri sebagai septian tadi duduk dikasur ify

“Siapapun bangunin gue....” ucap ify dengan nada memelas

“Loe nggak mimpi,” kata septian datar. “gue juga berharap suatu saat gue bisa bangun dan ngeliat muka cewek gue lagi,”

“Loe semua hantu?” tanya ify lagi

“Dia yang hantu, gue enggak!” kata cowok yang lain

Ify terdiam dan terus mengamati wajah2 arwah atau hantu yang berada di kamarnya

("°͡o°)͡ʃ loe berdua yang tadi pagi kan? Ngapain bisa masuk kamar gue? Ngapain bisa turun naik lemari cepet banget? Kok iyel kagak bisa liat loe pada??? Terus...”

“Gue bekap lagi mulut loe mau? (^^)” tanya septian dengan senyum manis

“Najong :P”

“Gue bilangin ya, temen baru paksaan gue ini dan gue tentunya adalah arwah. You know? ARWAH yang...”

“gentayangan,” potong ify

“Nama loe siapa?” tanya septian

“Kepo!” ceplos ify masih dengan rada takut

“Oke Kepo, gue septian, dia rio!” jawab septian santai. “Kita sama2 arwah yang gentayangan! Sesuai dengan apa yang loe bilang tadi!”

“Woy gue belum matiii !!!! \(!!˚˚)/” serobot (?) rio langsung

“Nama gue bukan kepo!!!! \(!!˚˚)/ “ serobot (?) ify yang ternyata barengan sama serobotannya rio

“ups! Ehm!” kata septian sambil nyengir

“Gue belum mati tau! Enak aja loe main nyimpulin gue juga mati!” rio dengan cepat langsung menetralkan nada bicaranya

“Nama gue ify! Enak aja nama bagus2 loe ubah jadi kepo! Ngga bagus banget!” curcol ify

“Loe tadi yang bilang kepo,” septian dan rio langsung nyemprot (?) ify barengan

“Iya gue kalah,” kata ify pelan

“Yakin loe? Kalo gue sih, 100% yakin, wong tempat tongkrongan gue ya di nisan itu! Kadang gue duduk sih di dahan pohon liat temen2 gue nangis gitu! Asik,” jelas septian, nyangkutin omongan rio yang arwah2 tadi. 

“Nah loe???”

“Emang apa tandanya kalo udah mati apa belum? ._.” tanya rio polos

“Yang gue tau, orang yang udah mati itu punya indra ke enam, atau bahasa populer setannya blutut, hhe! Dan arwah2 kayak loe itu suatu saat bakal menghilang dengan sendirinya tanpa disuruh kalo misalnya batas waktu loe abis,” jelas septian. “Gak bisa megang barang juga deh, sama megang tangan orang,”

“Coba fy,” suruh rio sambil meraih tangan ify

“Siapa loe?!” seru ify ketus

“Yah elu fy, kagak asik! Masa gitu aja gamau, okelah gue tau kalo gue itu salah tapi kan gak gini...awwww!!!”

“Mati apa idup? ˇ)” tanya ify dengan senyum kemenangan karena telah berhasil menjitak kepala rio

“Anjrit loe!” rio langsung membalas untuk jitak ify

“Aww!!! Sakit tau! Rese deh loe!” ify langsung jitak rio lagi

“Jitak2an aja bisa,” gumam septian

‘gue kangen elo! Tapi sayangnya loe gak inget gue! Salah gue fy, coba gue dulu nggak egois ya,’ gumam septian

“Idup apa mati?” tanya rio

“Koma” jawab septian singkat

“Pantes! Raga loe di rumah sakit mana tuh?” tanya ify

“Gue nggak tau! Makanya, kalo gue belum tau dimana raga gue sampe hari selasa, hidup gue ambles!” terang rio

“Jadi, loe nyuruh gue bantuin loe gitu?” tanya ify

“Iya!” jawab rio sama septian bareng

“Well, ada syaratnya.” Kata ify

“Apaan?”

“Jangan suka ngejahilin gue! Gue paling parnoan sama hantu!” kata ify

“Kita bukan hantu =D” kata septian dan rio

“Siapa tau aja,”

 “Tapi, bukannya seinget gue kalo yang namanya arwah ga bisa megang manusia atau benda?” tanya septian 
lagi

“Mungkin kita Cuma bisa megang benda yang ada di kamar ini kunyil kali,” ceplos rio

“Mungkin,”

‘firasat gue atau emang itu bener?’

-:-