Jumat, 24 Mei 2013

Our Sky*3


CHAPTER TWO -A-

‘firasat gue atau emang itu bener?’

@sorenya, di rumah ify&iyel

“Loe kenapa neng? Bingung bener?” suara tersebut menghentikan gerakan cepat ify yang pindah dari kardus ini ke kardus itu

“Nyari tas gue,” jawab ify pendek sambi terus pindah kardus

“Ini juga tas, itu juga tas, lah ini juga tas. Tapi ini loe pake ke sekolah sih, tas loe yangmana lagi?” tanya septian sambil ngabsen satu2 tas ify yang berjejer di kamarnya
‘cerewetnya...’ batin ify

“Tas gue yang dikasih sama si itu...nah! itu dia! Rabun banget gue sampe ngga ngeliat ini tas! Loe berdua ikut ngga?”

“Emangnya loe mau kemana?” tanya rio sambil ngeliatin ify yang sibuk masukin hp, dompet, ipod+headset dan notebook+pulpen ke tasnya

“Ga tau, yang jelas iyel ngajakin gue jalan bareng ya lain juga!” kata ify sambil make gelang warna coklat yang ada inisial huruf I warna silver

“Ikut yuk,yan!” ajak rio

“Yaudah loe du.....”

“Woy fy! Buruan!” teriak iyel nyaring dari bawah

“Iya ini gue turun iyel,” kata ify dan langsung nutup pintu kamarnya dan ngunci dari luar, gak sadar kalo rio dan septian masih didalam

-:-

“Loe ngajakin gue jalan sama temen2 loe yang masng2 udah punya boncengannya ndiri, gue tau kalo gue itu jomblo yel! Tapi kan nggak gini juga kale...” cercos ify

“Bawel loe! Makanya jangan kelamaan ngejomblo! Noh, alvin gak ada tebengan!” kata iyel sambil nunjuk alvin yang masang headset di kupingnya

“Eh, bukannya yang ngejomblo itu kak cakka? Ecieeee....gue emang lagu nungguin pj nih,” ledek ify sambil ngeliat cakka dan agni yang boncengan berdua

BRUMM...BRUUUMMM....BRRUUUMMMM!!!!!!!!!!!!!! iyel langsung ngegas motornya kenceng2 di deket ify. Ify yang kaget langsung loncat dan lari kearah motornya alvin yang sama sekali gak nyadar situasi

“Iya iya iya iya gue naik....sadis loe!” gerutu ify kesal

“Loe sadis bener yel sama ify!” kekeh cakka

“Dianya juga sadis sama gue,” balas iyel santai

“Berangkat yuk!” ajak zahra semangat yang disambut anggukan iyel.

“WAIT!” teriak ify nyaring

“Apa lagi seeehh?????!” tanya iyel nggak sabar

“Shilla mana?” tanya ify

“Shilla udah duluan kesana, dia kan selalu on time kalo masalah ginian,” kata cakka rada pelan

“Oh yaudah,” kata ify

“Gitu doang?” tanya iyel. Ify ngangguk. “yaudah, cabuuuutttt.....”

BRUUUMMMMMM...........
.
.
.
.
.
.
15 menit kemudian......
.
.
Kriiiikk....krriikk....kriikkk.....
v( ‘.’ )v
.
.
15 menit kemudian......
<(' .' )>
.
.
Ketika 30 menit telah berlalu.....
.
.
.
<('o'<)(>‘o’)>
.
.
To: VIA!
Vi, gw nebeng kak alvin,
.
From: VIA!
With pleasure J
.
To: VIA!
Tapi dianya kok diem aja?
Gw kikuk nih, ( ्०)
.
From: VIA!
Teriakin di telinganya!
Salam buat rio ya!

‘teriakin di telinganya? Iya apa nggak ya? Nggak sopan sih kalo gitu, tapi udah hampir setengah jam nih,’ batin ify
.
.
.
“KAK ALVIIIIIIIIIINNNNN!!!!!!!!!!!” teriak ify nyaring tepat di telinga alvin

“Woy! Nyante!!!” jerit alvin seketika sambil nyopot headsetnya
(˘~˘) ify langsung mendengus kesal

“Oh, loe mau ikut liat pemandangan cewek nangis?” tanya alvin santai

“Cewek nangis? Siapa?” tanya ify heran

“Shilla lah, siapa lagi?!”

“Kok bisa nangis? Kita mau kemana sih?”

“Kita ngga kemana2 tuh daritadi,”

“Huh!! Kalo gitu mereka kemana?”

“Jenguk rio,”

“Rio siapa?” tanya ify lagi

“Pacarnya shilla,”

“Terus kita disini aja gituh?” tanya ify

“Loe maunya ke?”

“Kalo loe sama sivia biasanya kemana?”

“Ciyus loe mau kesana?”

“Gue nanya kali,”

“Cafe es krim,”

“Traktir gue disana, sekalian ceritain tentang kak rio!”

“Dasar loe –“ “ dengus alvin sambil masang helm nya

BRUUUUMMMM................. suara motor alvin langsung melesat kencang di tengah hari yang mulai mendung. *MG!MulaiAlayNya—“*

“Kita ngikut yangmana?” tanya rio ke septian yang daritadi berdiri dibelakang ify

“Kan loe yang punya urusan sama ify, jadi loe go ke ify, gue go ke kakaknya ify,” saran septian

“Okeoke, trus kita ketemu dimana?”

“Berasa ngedate deh loe ngomong kayak gitu yo, (˘_˘٥)

“Manyun loe manyuuunn!!!!” suruh rio begitu melihat ekspresi septian

“Ntar gue nyusul,ah! Ribet loe,”

“Eeeeeee......” rio langsung narik tangan septian sebelum septiannya lepas landas (?)

“opo maneh to?” tanya septian

“Loe tau gue dimana darimana?” tanya rio rada pelan

“Gue kan udah mati, blutut dan inframerah gue udah ON, nggak kayak loe! :P” septian langsung ngilang

-:-

@iyel dkk + septian

Shilla duduk sambil menggenggam tangan seorang cowok yang berhiaskan (??) kabel2 dan selang.kepalanya berbalut perban. Agni berdiri disamping shilla, sedangkan iyel berdiri di sebrang (?) shilla dan agni. Cakka duduk di sofa biru sambil memainkan bbnya.

“Kan, firasat gue nggak salah!” gumam septian pas ngeliat pemandangan di depannya.

-:-

@the bookers

“the book, cafe kutu buku non cupu, apaan tuh?” tanya ify begitu melihat sebuah cafe yang kira2 bertingkat 3. Di pintu kayunya tertempel banyak kertas2, salah satunya sebuah kertas karton dengan tulisan besar 

“THE BOOK J” dan tulisan tambahan “cafe kutubuku non cupu” warna oren

“Rules,” jawab alvin singkat sambil ngebuka pintu cafe yang luarannya sederhana itu.

“Waw,” gumam ify kagum begitu melihat isi dari the bookers. Sebuah cafe yang terdapat kursi2 yang bernuansa elit, dan meja2 lesehan warna coklat. Pengunjung langsung memesan menu yang disediakan, dan langsung membawanya.

“Menunya ada apa aja?” tanya ify begitu duduk berhadapan dengan alvin. Alvin tidak menjawab dan menyuguhkan sebuah kertas berlaminating bertuliskan “Bookers Menu” ke ify
‘cewek cerewet cowok cuek, anaknya apa?’ batin ify dongkol gara2 dicuekin mulu sama alvin

“Gue pesen capuccino, loe es krim apa?” tanya alvin yang kini bersuara

“Vanilla,” jawab ify singkat. Alvin bangkit dan langsung mendatangi bartender yang menurut ify sudah hapal wajah alvin.

“Berasa ngedate tau, kalo begini suasananya!” ceplos sebuah suara yang langsung membuat mata ify terbelak

“Oh no, kenapa hidup gue gak bisa lepas dari loe? ()” kata ify rada pelan

“Karena gue ditakdirkan bersama loe,” ceplos rio singkat yang langsung bikin ify mendelik

“Apa loe  bilang?” tanya ify yang kini memandang wajah rio dalam2

“fy, masih waras kan loe?” tanya alvin yang diikuti oleh mbak2 pelayan yang bawa sebuah nampan

“Katanya mesen sendiri, bawa sendiri, kok ini dibawain?” tanya ify heran

“Gue kan pake voucher yang gue dapet dengan beberapa syarat khusus,” kata alvin

“Dikirain mas alvin datang sama mas rio mas cakka atau mas gabriel, ini malah sama mbak sivia,” kata mbak2 pelayannya sambil nurunin pesanan alvin ke meja

“Ini? Disamain sama sivia?! Beda jauh!” ceplos alvin

“Iya dong! Secara, gue kan seorang alyssa yang apa adanya, jangan disamain sama sivia yang feminin, tapi gak full feminin,” balas ify sengit

“Yaudah, makasih ya,” kata mbak2 nya sambil pergi

“Rio siapa sih kak? Pacarnya shilla ya?” cercos ify

“Loe kalo nanya satu2,”

“Gue nanya, rio siapa sih?” tanya ify lagi

“Cowok,” jawab alvin singkat

“Ciyusan, nih! Serius dikit bisa nggak sih kak?!” gertak ify

“Rio itu wakil ketua osis, vokalist band sekolah, anggota basket, anggota fotografi jurnalis, ketua club pecinta alam, dan pacarnya shilla,” jelas alvin sambil fokus ke layar bb nya.

“Terus sekarang rio nya dimana?” tanya ify

“RS,” jawab alvin singkat

“Kenapa?”

“Kecelakaan”

“Kritis?”

“Koma,”

“Kecelakaan apa?” ify mulai panas melihat pertanyaannya dijawab setengah2

“Vano kecelakaan pas mau ke minta maaf sama shilla, ada pendarahan di otaknya, sekarang koma, udah non?” jelas alvin masih tetap memandang layar bbnya

“HAH? Vano??!!!” ceplos rio dengan suara triple toa, tepat disamping kuping ify

“Buset! Et dah suara,” kata ify pelan sambil ngusap kupingnya

“Gue minta maaf ke shilla kenapa? Kenapa? Kenapa viinn??!!!!” gertak rio dengan suara super nyaring, tepat disamping alvin yang dengan santainya memainkan bbnya
‘nyadar kek, situ itu bukan manusia, (‘.’)’ batin ify sambil makan es krimnya

“FY!” panggil rio yang bikin ify langsung ndengak

“Tanyain,fy....pleaseee...” ucap rio dengan nada memohon
‘huuufftttthhh...nyusahin loe....’ batin ify


“Emang mereka kenapa?” tanya ify lagi

“Marahan,”

“Kok bisa?” tanya ify, sambil menarik bb alvin dan memegangnya

“Loe kepo banget sih,” kata alvin sengit

“Kak, pernah ngerasain nggak kalo misalnya ada orang yang udah bener2 mau ngomong sama loe, terus loe nya nanggepin cuek kelewatan, atau ngomong panjang lebar tapi sambil mainan gitu?” tanya ify tenang
Alvin terdiam dan menghembuskan nafas panjang

“Mereka itu yoshill, pacaran sejak rio kelas 1 sma, udah sekitar dua tahunan lah. So sweet banget mereka, kadang lebih so sweet daripada gue ama via, tapi akhir2 ini banyak beredar rumor kalo rio itu punya simpanan. Awalnya shilla nanggepinnya tenang, karena agni sivia sama zahra nguatin si shilla. Tapi entah karena apa, tiba2 shilla minta break. Ternyata, menurut via, shilla udah mulai terhasut sama itu rumor gara2 rio akhir2 ini cuek ke dia. So, rio minta maaf ke shilla, tapi di perjalanan, duar! Di geplak inova dia,” jelas alvin panjang lebar

“Waw ! Bisa ngomong juga loe kak, =D” canda ify

Rangkaian film kehidupan mulai tersusun di benak rio, dan soon, ingatannya pulih kembali. Dengan cepat pula, raut wajahnya berubah jahil dan melirik ify

Ify yang dilirik langsung membalas tatapan rio dengan tatapan –apa-loe-lirik-lirik-?!-

“Thanks ify!” rio jalan santai sambil ngejitak kepala ify

“Aw!” jerit ify

“Kenapa fy....”

“Woy tuyul! Loe kemana aja?!” semprot septian sambil ngejitak kepala rio

“Lah, katanya loe punya apa? Blutut atau semacam telepati gitu?” tanya rio

“Sinyalnya kuat kalo buat orang dead, lah elo? Setengah dead!” gerutu septian

“Ikut gue yuk!” ajak rio sambil ngejitak kepala septian, dan keduanya langsung hilang
Ify tersenyum samar melihat rio dan septian yang perlahan menghilang
‘apa mungkin itu elo....?’

Tidak ada komentar:

Posting Komentar