CHAPTER TWO -A-
‘firasat gue atau emang itu bener?’
@sorenya, di
rumah ify&iyel
“Loe kenapa
neng? Bingung bener?” suara tersebut menghentikan gerakan cepat ify yang pindah
dari kardus ini ke kardus itu
“Nyari tas
gue,” jawab ify pendek sambi terus pindah kardus
“Ini juga tas,
itu juga tas, lah ini juga tas. Tapi ini loe pake ke sekolah sih, tas loe
yangmana lagi?” tanya septian sambil ngabsen satu2 tas ify yang berjejer di
kamarnya
‘cerewetnya...’
batin ify
“Tas gue yang
dikasih sama si itu...nah! itu dia! Rabun banget gue sampe ngga ngeliat ini
tas! Loe berdua ikut ngga?”
“Emangnya loe
mau kemana?” tanya rio sambil ngeliatin ify yang sibuk masukin hp, dompet,
ipod+headset dan notebook+pulpen ke tasnya
“Ga tau, yang
jelas iyel ngajakin gue jalan bareng ya lain juga!” kata ify sambil make gelang
warna coklat yang ada inisial huruf I warna silver
“Ikut yuk,yan!”
ajak rio
“Yaudah loe
du.....”
“Woy fy!
Buruan!” teriak iyel nyaring dari bawah
“Iya ini gue
turun iyel,” kata ify dan langsung nutup pintu kamarnya dan ngunci dari luar,
gak sadar kalo rio dan septian masih didalam
-:-
“Loe ngajakin
gue jalan sama temen2 loe yang masng2 udah punya boncengannya ndiri, gue tau
kalo gue itu jomblo yel! Tapi kan nggak gini juga kale...” cercos ify
“Bawel loe!
Makanya jangan kelamaan ngejomblo! Noh, alvin gak ada tebengan!” kata iyel
sambil nunjuk alvin yang masang headset di kupingnya
“Eh, bukannya
yang ngejomblo itu kak cakka? Ecieeee....gue emang lagu nungguin pj nih,” ledek
ify sambil ngeliat cakka dan agni yang boncengan berdua
BRUMM...BRUUUMMM....BRRUUUMMMM!!!!!!!!!!!!!!
iyel langsung ngegas motornya kenceng2 di deket ify. Ify yang kaget langsung
loncat dan lari kearah motornya alvin yang sama sekali gak nyadar situasi
“Iya iya iya
iya gue naik....sadis loe!” gerutu ify kesal
“Loe sadis
bener yel sama ify!” kekeh cakka
“Dianya juga
sadis sama gue,” balas iyel santai
“Berangkat
yuk!” ajak zahra semangat yang disambut anggukan iyel.
“WAIT!” teriak
ify nyaring
“Apa lagi
seeehh?????!” tanya iyel nggak sabar
“Shilla mana?”
tanya ify
“Shilla udah
duluan kesana, dia kan selalu on time kalo masalah ginian,” kata cakka rada
pelan
“Oh yaudah,”
kata ify
“Gitu doang?”
tanya iyel. Ify ngangguk. “yaudah, cabuuuutttt.....”
BRUUUMMMMMM...........
.
.
.
.
.
.
15 menit
kemudian......
.
.
Kriiiikk....krriikk....kriikkk.....
v( ‘.’ )v
.
.
15 menit kemudian......
<(' .' )>
.
.
Ketika 30 menit telah berlalu.....
.
.
.
<('o'<)(>‘o’)>
.
.
To: VIA!
Vi, gw nebeng kak alvin,
.
From: VIA!
With pleasure J
.
To: VIA!
Tapi dianya kok diem aja?
Gw kikuk nih, (० ्०)
.
From: VIA!
Teriakin di telinganya!
Salam buat rio ya!
‘teriakin di telinganya? Iya apa nggak
ya? Nggak sopan sih kalo gitu, tapi udah hampir setengah jam nih,’ batin ify
.
.
.
“KAK ALVIIIIIIIIIINNNNN!!!!!!!!!!!”
teriak ify nyaring tepat di telinga alvin
“Woy! Nyante!!!” jerit alvin seketika
sambil nyopot headsetnya
(˘~˘) ify langsung mendengus kesal
“Oh, loe mau ikut liat pemandangan
cewek nangis?” tanya alvin santai
“Cewek nangis? Siapa?” tanya ify heran
“Shilla lah, siapa lagi?!”
“Kok bisa nangis? Kita mau kemana sih?”
“Kita ngga kemana2 tuh daritadi,”
“Huh!! Kalo gitu mereka kemana?”
“Jenguk rio,”
“Rio siapa?” tanya ify lagi
“Pacarnya shilla,”
“Terus kita disini aja gituh?” tanya
ify
“Loe maunya ke?”
“Kalo loe sama sivia biasanya kemana?”
“Ciyus loe mau kesana?”
“Gue nanya kali,”
“Cafe es krim,”
“Traktir gue disana, sekalian ceritain
tentang kak rio!”
“Dasar loe –“ “ dengus alvin sambil
masang helm nya
BRUUUUMMMM................. suara motor
alvin langsung melesat kencang di tengah hari yang mulai mendung.
*MG!MulaiAlayNya—“*
“Kita ngikut yangmana?” tanya rio ke
septian yang daritadi berdiri dibelakang ify
“Kan loe yang punya urusan sama ify,
jadi loe go ke ify, gue go ke kakaknya ify,” saran septian
“Okeoke, trus kita ketemu dimana?”
“Berasa ngedate deh loe ngomong kayak
gitu yo, (˘_˘٥)”
“Manyun loe
manyuuunn!!!!” suruh rio begitu melihat ekspresi septian
“Ntar gue
nyusul,ah! Ribet loe,”
“Eeeeeee......”
rio langsung narik tangan septian sebelum septiannya lepas landas (?)
“opo maneh to?”
tanya septian
“Loe tau gue
dimana darimana?” tanya rio rada pelan
“Gue kan udah
mati, blutut dan inframerah gue udah ON, nggak kayak loe! :P” septian langsung
ngilang
-:-
@iyel dkk +
septian
Shilla duduk
sambil menggenggam tangan seorang cowok yang berhiaskan (??) kabel2 dan
selang.kepalanya berbalut perban. Agni berdiri disamping shilla, sedangkan iyel
berdiri di sebrang (?) shilla dan agni. Cakka duduk di sofa biru sambil
memainkan bbnya.
“Kan, firasat
gue nggak salah!” gumam septian pas ngeliat pemandangan di depannya.
-:-
@the bookers
“the book, cafe
kutu buku non cupu, apaan tuh?” tanya ify begitu melihat sebuah cafe yang kira2
bertingkat 3. Di pintu kayunya tertempel banyak kertas2, salah satunya sebuah
kertas karton dengan tulisan besar
“THE BOOK J” dan tulisan tambahan “cafe kutubuku non cupu”
warna oren
“Rules,” jawab
alvin singkat sambil ngebuka pintu cafe yang luarannya sederhana itu.
“Waw,” gumam
ify kagum begitu melihat isi dari the bookers. Sebuah cafe yang terdapat kursi2
yang bernuansa elit, dan meja2 lesehan warna coklat. Pengunjung langsung
memesan menu yang disediakan, dan langsung membawanya.
“Menunya ada
apa aja?” tanya ify begitu duduk berhadapan dengan alvin. Alvin tidak menjawab
dan menyuguhkan sebuah kertas berlaminating bertuliskan “Bookers Menu” ke ify
‘cewek cerewet
cowok cuek, anaknya apa?’ batin ify dongkol gara2 dicuekin mulu sama alvin
“Gue pesen
capuccino, loe es krim apa?” tanya alvin yang kini bersuara
“Vanilla,”
jawab ify singkat. Alvin bangkit dan langsung mendatangi bartender yang menurut
ify sudah hapal wajah alvin.
“Berasa ngedate
tau, kalo begini suasananya!” ceplos sebuah suara yang langsung membuat mata
ify terbelak
“Oh no, kenapa
hidup gue gak bisa lepas dari loe? (╥﹏╥)” kata ify rada
pelan
“Karena gue ditakdirkan bersama loe,”
ceplos rio singkat yang langsung bikin ify mendelik
“Apa loe bilang?” tanya ify yang kini memandang wajah
rio dalam2
“fy, masih waras kan loe?” tanya alvin
yang diikuti oleh mbak2 pelayan yang bawa sebuah nampan
“Katanya mesen sendiri, bawa sendiri,
kok ini dibawain?” tanya ify heran
“Gue kan pake voucher yang gue dapet
dengan beberapa syarat khusus,” kata alvin
“Dikirain mas alvin datang sama mas rio
mas cakka atau mas gabriel, ini malah sama mbak sivia,” kata mbak2 pelayannya
sambil nurunin pesanan alvin ke meja
“Ini? Disamain sama sivia?! Beda jauh!”
ceplos alvin
“Iya dong! Secara, gue kan seorang
alyssa yang apa adanya, jangan disamain sama sivia yang feminin, tapi gak full
feminin,” balas ify sengit
“Yaudah, makasih ya,” kata mbak2 nya
sambil pergi
“Rio siapa sih kak? Pacarnya shilla
ya?” cercos ify
“Loe kalo nanya satu2,”
“Gue nanya, rio siapa sih?” tanya ify
lagi
“Cowok,” jawab alvin singkat
“Ciyusan, nih! Serius dikit bisa nggak
sih kak?!” gertak ify
“Rio itu wakil ketua osis, vokalist
band sekolah, anggota basket, anggota fotografi jurnalis, ketua club pecinta
alam, dan pacarnya shilla,” jelas alvin sambil fokus ke layar bb nya.
“Terus sekarang rio nya dimana?” tanya
ify
“RS,” jawab alvin singkat
“Kenapa?”
“Kecelakaan”
“Kritis?”
“Koma,”
“Kecelakaan apa?” ify mulai panas
melihat pertanyaannya dijawab setengah2
“Vano kecelakaan pas mau ke minta maaf
sama shilla, ada pendarahan di otaknya, sekarang koma, udah non?” jelas alvin
masih tetap memandang layar bbnya
“HAH? Vano??!!!” ceplos rio dengan
suara triple toa, tepat disamping kuping ify
“Buset! Et dah suara,” kata ify pelan
sambil ngusap kupingnya
“Gue minta maaf ke shilla kenapa?
Kenapa? Kenapa viinn??!!!!” gertak rio dengan suara super nyaring, tepat
disamping alvin yang dengan santainya memainkan bbnya
‘nyadar kek, situ itu bukan manusia,
(‘.’)’ batin ify sambil makan es krimnya
“FY!” panggil rio yang bikin ify
langsung ndengak
“Tanyain,fy....pleaseee...” ucap rio
dengan nada memohon
‘huuufftttthhh...nyusahin loe....’
batin ify
“Emang mereka kenapa?” tanya ify lagi
“Marahan,”
“Kok bisa?” tanya ify, sambil menarik
bb alvin dan memegangnya
“Loe kepo banget sih,” kata alvin
sengit
“Kak, pernah ngerasain nggak kalo
misalnya ada orang yang udah bener2 mau ngomong sama loe, terus loe nya
nanggepin cuek kelewatan, atau ngomong panjang lebar tapi sambil mainan gitu?”
tanya ify tenang
Alvin terdiam dan menghembuskan nafas
panjang
“Mereka itu yoshill, pacaran sejak rio
kelas 1 sma, udah sekitar dua tahunan lah. So sweet banget mereka, kadang lebih
so sweet daripada gue ama via, tapi akhir2 ini banyak beredar rumor kalo rio
itu punya simpanan. Awalnya shilla nanggepinnya tenang, karena agni sivia sama
zahra nguatin si shilla. Tapi entah karena apa, tiba2 shilla minta break.
Ternyata, menurut via, shilla udah mulai terhasut sama itu rumor gara2 rio
akhir2 ini cuek ke dia. So, rio minta maaf ke shilla, tapi di perjalanan, duar!
Di geplak inova dia,” jelas alvin panjang lebar
“Waw ⊙▃⊙! Bisa ngomong juga loe kak, =D” canda ify
Rangkaian film kehidupan mulai tersusun
di benak rio, dan soon, ingatannya pulih kembali. Dengan cepat pula, raut
wajahnya berubah jahil dan melirik ify
Ify yang dilirik langsung membalas
tatapan rio dengan tatapan –apa-loe-lirik-lirik-?!-
“Thanks ify!” rio jalan santai sambil
ngejitak kepala ify
“Aw!” jerit ify
“Kenapa fy....”
“Woy tuyul! Loe kemana aja?!” semprot
septian sambil ngejitak kepala rio
“Lah, katanya loe punya apa? Blutut
atau semacam telepati gitu?” tanya rio
“Sinyalnya kuat kalo buat orang dead,
lah elo? Setengah dead!” gerutu septian
“Ikut gue yuk!” ajak rio sambil
ngejitak kepala septian, dan keduanya langsung hilang
Ify tersenyum samar melihat rio dan
septian yang perlahan menghilang
‘apa mungkin itu elo....?’
Tidak ada komentar:
Posting Komentar